Pengertian Sistem Ekonomi
Apa itu sistem ekonomi (economic system)? Pengertian Sistem Ekonomi adalah suatu sistem yang dipakai oleh sebuah negara, baik itu pemerintah maupun swasta, untuk mengelola semua aktivitas perekonomian di masyarakat.
Menurut Gilarso, pengertian sistem perekonomian adalah keseluruhan tata cara untuk mengoordinasikan perilaku masyarakat (produsen, konsumen, pemerintah, bank, dan sebagainya) dalam menjalankan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagainya) sehingga terbentuk satu kesatuan yang teratur dan dinamis.
Suatu sistem perekonomian harus berlandaskan prinsip tertentu guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat secara umum.
Masing-masing negara memiliki sistem perekonomian yang berbeda, tergantung situasi dan kondisi pada negara tersebut. Sistem perekonomian terbaik di suatu negara belum tentu akan memberikan hasil yang sama bila diterapkan di negara lain.
Fungsi sistem perekonomian
- Untuk mengoordinasikan segala kegiatan individu dalam kaitannya dengan perekonomian.
- Untuk mengatur pembagian hasil produksi ke semua anggota masyarakat sehingga kegiatan ekonomi berjalan dengan baik dan sesuai dengan harapan.
- Untuk menciptakan suatu mekanisme tertentu dalam kegiatan distribusi barang dan jasa agar berjalan dengan baik.
Jenis-Jenis Sistem Ekonomi
Ada beberapa jenis economic system yang dianut oleh berbagai negara di dunia, diantaranya adalah:
1. Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional banyak digunakan pada organisasi dimana kehidupan ekonomi berjalan berdasarkan tradisi, kebiasaan masyarakat secara turun-temurun dan mengandalkan faktor produksi apa adanya.
Ciri-ciri sistem perekonomian tradisional;
- Pembagian kerja yang belum jelas.
- Banyak tergantung pada sektor pertanian.
- Masih terikat tradisi dan kurang dinamis.
- Penggunaan teknologi dalam kegiatan produksi masih sangat sederhana.
Kelebihan sistem perekonomian ini adalah adanya kejujuran dan semangat kekeluargaan dari semua orang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya. Namun sistem perekonomian ini memiliki kekurangan, yaitu sulitnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat ke arah yang lebih baik.
2. Sistem Ekonomi Terpusat
Sistem ekonomi terpusat/ komando atau sosialis adalah sistem perekonomian yang menempatkan pemerintah sebagai pemilik kekuasaan dominan dalam mengatur kegiatan ekonomi.
Ciri-ciri sistem perekonomian terpusat/ sosialis;
- Segala aktivitas perekonomian (produksi, distribusi, penetapan harga, dan konsumsi) diatur oleh pemerintah.
- Pemerintah tidak mengakui hak milik perorangan dan tidak ada kebebasan dalam menjalankan usaha.
- Semua peralatan produksi dikuasi oleh negara.
Bentuk penguasaan yang dilakukan pemerintah yaitu dengan membatasi kegiatan ekonomi yang dikerjakan oleh anggota masyarakat. Beberapa negara yang menggunakan sistem perekonomian ini antara lain:
- Rusia
- Republik Rakyat Cina
- Negara Eropa Timur (pecahan Uni Soviet)
3. Sistem Ekonomi Liberal
Sistem ekonomi liberal atau kapitalis adalah sistem perekonomian yang berlandaskan kebebasan sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat dalam kegiatan perekonomian tanpa dicampuri oleh pemerintah.
Ciri-ciri sistem perekonomian liberal/ kapitalis;
- Setiap individu diberikan kebebasan dalam menjalankan kegiatan perekonomian.
- Setiap individu diberikan kebebasan dalam memiliki barang modal (barang kapital).
- Segala kegiatan perekonomian dapat dilakukan berdasarkan semangat untuk mendapatkan keuntungan pribadi.
Dengan kata lain, pemerintah lepas tangan dalam pengambilan keputusan ekonomi sehingga masyarakat dapat mencari keuntungan pribadi sebesar-besarnya. Beberapa negara yang memakai sistem perekonomian ini antara lain:
- Amerika Serikat
- Kanada
- Inggris
- Irlandia
- Perancis
- Dan lain-lain
4. Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran adalah sistem perekonomian dimana pemerintah memberikan kebebasan kepada rakyat untuk melakukan kegiatan ekonomi, namun pemerintah juga ikut campur dalam kegiatan perekonomian.
Ciri-ciri sistem perekonomian campuran;
- Pemerintah membatasi pihak swasta dalam mengelola sektor tertentu, khususnya bidang-bidang yang menyangkut harkat hidup orang banyak.
- Pemerintah memiliki kewenangan dan turut campur tangan dalam mengatur mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi.
- Pemerintah juga turut campur tangan dalam segala kegiatan perekonomian dengan mengeluarkan berbagai kebijakan ekonomi.
- Pemerintah mengakui hak milik perorangan selama hal tersebut tidak merugikan kepentingan masyarakat umum.
Tujuan campur tangan pemerintah tersebut adalah untuk mencegah kelompok masyarakat melakukan penguasaan secara penuh pada sumber-sumber ekonomi yang ada.
5, Sistem Ekonomi Syariah
Ekonomi syariah bertolak belakang dengan ekonomi yang kapitalis, sosialis yang tertuang pada ekonomi konvensional, karena dalam islam ada beberapa hal dalam sistem ekonomi konvensional yang tidak diperbolehkan, antara lain dalam islam dilarang riba, islam menentang eksploitasi masyarakat berekonomi rendah oleh pemiliki modal, islam melarang penumpukan atau penimbunan kekayaan, dan lain sebagainya..
Ekonomi syariah beranggapan bahwa semua jenis sumber daya alam yang ada merupakan pemberian dan ciptaan Allah SWT, sehingga perlu berhati-hati dan bertanggung jawab dalam penggunaannya, tidak boleh berlebihan dan seenaknya sendiri klarena itu bukan miliki kita.
Dalam islam pendapatan yang diperoleh secara tidak sah atau kurang jelas hukumnya tidak diakui, dan mengakui pendapatan atau kepemilikan pribadi dengan batas-batas tertentu yang memiliki hubungan dengan kepentingan orang banyak.
Dalam kegiatan ekonomi syariah, bekerja merupakan kegiatan yang menjadi penggerak utamanya. Dalam islam telah diajarkan untuk tidak bermalas-malasan untuk mencari rezeki, untuk itu bekerja sangat dianjurkan oleh agama islam untuk mendapatkan rezeki berupa harta atau materi dengan berbagai cara, namun ada batasan yang harus diikuti agar tidak salah langkah..
Aturan yang digunakan berdasarkan.
1. Al-Quran
2. Hadits
3. IJma
4. Ijtihad dan Qiyas