MATERI KELAS XII
Asumsi, prinsip dan konsep dasar akuntansi
Akuntansi merupakan proses pencatatan
transaksi secara bertahap hingga menghasilkan laporan keuangan. Laporan
keuangan yang baik adalah laporan keuangan yang dapat dipahami,dapat memenuhi
kebutuhan pemakai, dapat diuji kebenarannya, dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya,
tidak hanya ditujukan kepada pihak tertentu saja, tepat waktu dan lengkap.
Jadi, laporan keuangan yang baik haruslah
menerapkan asumsi, prinsip, dan konsep dasar akuntansi supaya disajikan laporan keuangan yang akurat.
A. ASUMSI
DASAR AKUNTANSI
Sebelum mempelajari Asumsi dasar akuntansi,
alangkah baiknya kamu mengetahui
pengertian asumsi. Asumsi adalah suatu
landasan berpikir yang dianggap benar dan
membutuhkan pembuktian kebenaran. Lalu apa
yang dimaksud dengan asumsi dasar akuntansi?
Berikut penjelasan singkat asumsi dasar
akuntansi menurut :
Asumsi
dasar Akuntansi menurut GAAP (Generally Accepted Accounting
Principles)
1.
Asumsi Kesatuan Usaha (Economic Entity Assumption)
Asumsi bahwa aktivitas sebuah perusahaan
bisnis dapat dipisahkan serta dibedakan
dari pemiliknya serta unit bisnis lain. Konsep
ini tidak berlaku sematamata untuk pemisahan aktivitas antar perusahaan bisnis. Untuk tujuan akuntansi, perusahaan
dipisahkan dari pemegang saham atau pemilik.
Misalnya, Pak Andi adalah pengusaha restoran,Harta
Perusahaannya harus terpisah dari perusahaan
miliknya tidak boleh menyatukan pengeluaran pribadinya dengan pengeluaran untuk usahanya.
Demikian halnya apabila Pak
Andi mempunyai usaha yang berbeda lagi, misalnya punya bengkel motor.
Pengeluaran bengkel motor ini juga harus dipisahkan dengan Restorannya serta kekayaan pribadinya
2.
Asumsi Kontinuitas Usaha (Going Concern Assumption)
Asumsi bahwa perusahaan tersebut mempunyai
umur yang panjang. Artinya, perusahaan tidak dilikuidasi dalam jangka waktu
dekat, akan tetapi diharapkan perusahaan dapat beroperasi dalam jangka waktu
yang tak terbatas dan ada anggapan bahwa mempunyai cukup waktu bagi suatu
perusahaan untuk menyelesaikan usaha,
kontrak-kontrak dan perjanjian-perjanjian.
3.
Aumsi Pengukuran Unit Moneter (Monetary Unit Assumption)
Beberapa transaksi yang terjadi dalam suatu
perusahaan dapat dicatat dengan
menggunakan ukuran unit fisik atau waktu.
Tapi karena tidak semua transaksi itu bisa
menggunakan ukuran unit fisik yang sama
sehingga akan menimbulkan kesulitan-
kesulitan di dalam pencatatan dan penyusunan
Laporan Keuangan
Asumsi ini memungkinkan akuntansi untuk
mengukur setiap transaksi bisnis/ peristiwa
ekonomi ke dalam mata uang.
4.
Asumsi Periodisasi Tepat Waktu (Time Period Assumption)
Asumsi ini beranggapan bahwa kehidupan
perusahaan akan berkesinambungan dan informasi akuntansi dibutuhkan atas dasar
ketepatan waktu. Atas dasar itu laporan keuangan perusahaan disusun dan
diterbitkan berdasarkan periode perusahaan dalam kurun waktu yang konsisten.
Agar berguna bagi manajemen, pemilik, dan kreditur.
5.
Asumsi Kewajaran Usaha (Arm’s-Leght Transaction Assumption)
Dalam asumsi ini, kedua belah pihak terlibat
dalam transaksi, pembeli dan penjual bekerja secara mandiri, bebas, dan rasional.
Setiap pihak harus berusaha mencapai kesepakatan untuk memuaskan kedua belah
pihak
6.
Asumsi Keterandalan (Reliability Assumption)
Akuntansi hanya catatan bukti transaksi yang
memadai dan hanya menyajikan laporan keuangan yang dapat diandalkan untuk
pengguna seperti manajer , pemilik, dan kreditor
7.
Konsistensi Asumsi (Consistency Asssumption)
Asumsi bahwa akuntansi
percaya bahwa metode yang konsisten dalam akuntansi
harus dapat digunakan dalam periode ke periode,
tetapi juga dapat diganti selama metode tersebut lebih tepat.
8.
Asumsi Akrual (Accrual Assumption)
Dalam laporan transaksi, Akuntansi ini menggunakan basis akrual di mana pengakuan
penerimaan muncul ketika diterima dan pengakuan biaya dapat terjadi ketika digunakan / tanpa uang tunai.
Asumsi
dasar Akuntansi menurut AICPA (Institute of Certified Public Accountans)
1. Pemerintah dan Masyarakat akan menjamin hak
kepemilikan pribadi
2. Persatuan dalam upaya yang lebih spesifik
3. Keberlangsungan bisnis
4. Penggunaan unit moneter di beberapa akun
5. Konsistensi antar periode dalam entitas
bisnis yang sama
6. Konservatif
7. Cukup berarti
8. Berbeda dalam akuntansi antara entitas
bebas lainnya
9. Ketergantungan pada data yang berasal dari
pengontrol internal
10. Tenggat waktu dalam kendali yang
membutuhkan prakiraan
Asumsi
Menurut Pedoman Standar Akuntansi (SAK)
1. Dasar tunai adalah dasar untuk menentukan
pencatatan transaksi jika transaksi menimbulkan perubahan uang tunai.
2. Dasar Akrual adalah dasar akuntansi yang mengakui
keberadaan transaksi dan peristiwa lainnya dalam peristiwa tersebut. Kemudian transaksi
akan dicatat dalam catatan akuntansi dan
akan dilaporkan pada periode tertentu
3. Konsep Entitas adalah dasar akuntansi yang
harus berlaku untuk semua unit ekonomi
secara terpisah. Dengan demikian
peristiwa yang melibatkan unit ekonomi tidak boleh dicampur dengan unit lain meskipun
mereka adalah pemiliknya.
4. Kelangsungan Usaha adalah laporan keuangan
yang mengasumsikan bahwa perusahaan
pasti akan melanjutkan bisnis di masa depan sampai waktu tak terhingga.
5. Unit moneter adalah semua transaksi ekonomi
yang dinyatakan dalam mata uang tertentu
6. Periode akuntansi adalah laporan keuangan
dari suatu perusahaan yang harus dilaporkan secara berkala dan dibagi dalam
periode tertentu.
B. PRINSIP
DASAR AKUNTANSI
Prinsip dasar akuntansi adalah dasar dari
standar akuntansi yang penting untuk diketahui. Dalam prinsip dasar akuntansi
memuat hal-hal apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak harus dilakukan
untuk menghasilkan laporan keuangan yang akurat.
Berikut adalah 5 prinsip dasar akuntansi :
1. Prinsip Biaya Histori (Historical Cost
Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga
perolehan dalam mencatat aktiva, utang,
modal dan biaya. Harga perolehan adalah total
biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan suatu asset.
Misalnya , sebuah asset tetap berupa mesin dibeli dari luar negeri sebesar Rp150.000.000, biaya sesuai harga perolehan pengangkutan
sebesar Rp5.000.000 dan biaya asuransi sebesar Rp2.500.000. besarnya harga asset
tersebut dicatat di pembukuan adalah sebesar Rp 157.500.000 yaitu Rp150.000.000
+ Rp5.000.000 + Rp2.500.000
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue
Recognition Principle)
Prinsip saat suatu pendapatan diakui karena
telah direalisasikan.lalu kapan pendapatan itu dikatakan direalisasikan?
Pendapatan baru dikatakan terealisasi saat produk
barang atau jasa telah ditukar dengan klaim
atas kas
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Untuk menyusun laporan keuangan periodik
pendapatan yang diperoleh atau terjadi
dalam periode akuntansi tertentu harus
dipertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang terjadi dalam periode
akuntansi yang sama.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan
dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan
dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsisten dari tahun ke tahun.
5. Prinsip Pengungkapan Penuh (full Disclosure
Principle)
Prinsip ini bermaksud untuk memastikan laporan
keuangan yang disusun hendaknya
dapat menghasilkan dan memberikan semua informasi,
baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
yang dapat mempengaruhi dalam pengambilan
keputusan bagi pihak-pihak yangberkepentingan.
C. KONSEP
DASAR AKUNTANSI
Pada dasarnya, semua ilmu memiliki konsep yang
mendasari. Coba pikirkan, konsep apa saja yang mendasari dalam akuntansi untuk
menghasilkan laporan keuangan yang akurat?
1. Konsep Entitas Bisnis (Entity Theory)
Dalam konsep ini, perlakuan akuntansi terhadap perusahaan atau bisnis harus berbeda dengan
pemilik entitas. Kepemilikan aset dan
kewajiban antara pemilik dan perusahaan tidak
boleh disamakan.
2. Konsep Pengukuran Uang (Money Measurement
Concept)
Uang merupakan alat ukur yang paling umum dan
dianggap paling tepat untuk
mencatat aktivitas ekonomi. Mengapa uang
dijadikan sebagai standar dalam mencatat
aktivitas ekonomi menurut konsep ini? Uang
memiliki nilai nominal yang sudah jelas, tidak
seperti pengukuran nilai menggunakan barang yang sangat berpotensi kekeliruan
taksiran karena sifatnya yang subjektif.
Sehingga uang menjadi standar penilaian pokok.
3. Konsep Kelangsungan Usaha (Going Concern)
Konsep kelangsungan usaha adalah konsep yang
menyatakan bahwa perushaan akan
beroperasi terus menerus sampai waktu yang
tidak ditentukan. Perusahaan akan mampu mempertahankan kegiatan usahanya dalam
jangka panjang dan tidak untuk dilikuidasi dalam jangka pendek.
4. Konsep Dua Aspek Akuntansi
Konsep dua aspek akuntansi memetakan setiap
transaksi dalam dua aspek. Hubungannya
kepada penerimaan atas manfaat dan pemberian atas manfaat. Sebagai contoh,
ketika perusahaan baru saja membeli aset baru
berupa mesin produksi, aset tersebut
memiliki dua aspek. Aspek pertama adalah ketika mesin bisa memproduksi barang
atau jasa yang akan dijual dan menghasilkan
sejumlah uang yang disebut sebagai pendapatan perusahaan.
Sedangkan aspek kedua dari
aset ini adalah untuk
memiliki mesin tersebut perusahaan harus membayar sejumlah uang kepada supplier
mesin. produk untuk di jual
5. Konsep Biaya (Cost)
Konsep ini digunakan ketika perusahaaan hendak
menentukan nilai jual sebuah asset
dan mendapatkan laba dari transaksi tersebut.
Menurut konsep ini, semua transaksi dicatat dalam buku akun senilai harga
pembelian.
Misalnya, jika suatu mesin dibeli dengan
harga Rp75.000.000, padahal secara actual
mesin itu seharga Rp100.000.000 maka dalam buku
akun dicatat dengan nilai harga
pembelian yaitu Rp75.000.000
6. Konsep Periode Akuntansi
Konsep periode akuntansi digunakan untuk
mengetahui hasil operasi sebuah
perusahaan yang kemudian disajikan dalam
bentuk laporan posisi keuangan. Agar para pihak yang mengambil keputusan dapat
mengevaluasi kinerja perusahaan dan melihat kondisi serta kebijakan yang akan
diambil. Periode akuntansi itu berlangsung mulai tanggal 1 Januari sampai
dengan tanggal 31 Desember
7. Konsep Penandingan (Matching Concept)
Konsep ini memberikan pemahaman bahwa beban
diakui tidak saat pengeluaran sudah
dilunasi. Beban akan diakui ketika produk –
baik barang maupun jasa – sudah memberikan kontribusi pada pendapatan.
Misalkan pemerintah menjual surat obligasi
senilai Rp 1.000.000 dengan bunga 12%
dan dibayarkan dua kali dalam setahun pada 1 Januari 2017.
Maka, pada tahun yang sama tanggal 1 Juli
harus membayar bunga sebanyak Rp 60.000. Ketika dicatat dalam penjurnalan, akun
nya adalah beban bunga. Karena selama 6 bulan terhitung penjualan surat
obligasi sudah menikmati manfaat dari aktivitas tersebut.
8. Konsep Upaya dan Hasil (Effort and
Accomplishment)
Konsep upaya dan hasil mengakui adalanya
pendapatan sekaligus manfaatnya belum
diberikan. Pendapatan sudah dapat diakui
meskipun belum terealisai karena adanya
pengeluaran atau upaya entitas dalam melakukan
kegiatan produktifnya.
Misalnya, Agen asuransi berhasil mendapatkan konsumen
baru yang membayar polis langsung lunas Asuransi dalam satu tahun.
Sejumlah nominal yang mewakili polis 11 bulan
ke depan diakui sebagai pendapatan diterima dimuka. Meski pihak asuransi belum
memberikan manfaat untuk polis yang dibayar dalam waktu 11 bulan selanjutnya,
tetapi pihak asuransi sudah berhak
menganggap uang yang dibayarkan pemegang polis
sebagai pendapatannya.
Evaluasi
Petunjuk mengerjakan,
a. Kerjakanlah pertanyaan dibawah ini secara
mandiri dan jawablah secara tepat dan teliti
b. Tulis pekerjaannya di GCR dalam Komentar pribadi TIDAK PERLU ada lampiran foto catatan
c. Jangan lupa KLIK tandai sudah selesai, agar pekerjaannya sampai ke Bapak
SOAL
1. Ada
berapa versi yang menyebutkan Asumsi Dasar Akuntansi, sebutkan nama versinya!
2. Asumsi Dasar Akuntansi versi GAAP Kepemilikan harta pribadi dengan perusahaan harus dipisahkan itu adalah Asumsi dari…………
3. Pada tanggal 1 Januari 2021 Kantor Konsultan Akuntan menyewa kantor Rp. 4.800.000 untuk satu tahun , pada bulan Juli kemarin, dalam jurnalnya timbul Catatan beban sewa sebesar Rp. 2.400.000. Dalam Konsep Dasar Akuntansi dinamakan ?......
4. Konsep biaya yaitu …………
Imelda Nurul Aeni sudah mengisi tugas
BalasHapusCucu Handini sudah mengisi tugas
BalasHapusMochamad ferdi setiawan
BalasHapusKelas:XII ips 1
Sudah mengisi tugas
Rina Aprilliani
BalasHapusKelas XII IPS 2
Sudah mengisi tugas
Ranti Ardelia - XII IPS 1
BalasHapusIkma Balqistia
BalasHapusKelas XII IPS 1
Aril Iman Nudin
BalasHapusKelas XII IPS 1
Muhamad Rafi Maulana
BalasHapusKelas XII IPS 1
Sudah mengisi tugas
Julita Nur Fauziah
BalasHapusKelas XII IPS 1
Pipi Silvia Pursita
BalasHapusKelas XII IPS 2
Sudah mengisi tugas
Nenden Nuroziah
BalasHapusKELAS XII IPS 2
SUDAH MENGERJAKAN
Ranti Sri Maudi
BalasHapusXII IPS 1
Farhan Robbani Y
BalasHapusXII-IPS 1
Meutia Ardelia Putri
BalasHapusXII IPS 1
Mahda Syafira
BalasHapuskelas XII IPS 1
sudah mengerjakan tugas
Anggi Rahmadhani Putra
BalasHapusXII IPS 1
Nazla Dwi Nazariana
BalasHapusXII IPS 1
Rai Sakha Tazkiyatun
BalasHapusXII IPS 1
ROHIDAH YUSRIAH
BalasHapusXII IPS 1
Lina Ginawati
BalasHapusXII IPS 1
Putri Marselina
BalasHapusXII IPS 3
saidatu sa'diah
BalasHapusXII IPS 3
Nopa solehudin
BalasHapusXII IPS 1
Sudah mengerjakan tugas
Hendi Muktamar Saleh
BalasHapusKelas XII IPS I